perbedaan tipe rumah subsidi dan komersil di indonesia

  • Retha - ruangjual.com
  • Rabu, 25 Juni 2025 13:49
Foto Shutterstock

Perbedaan Tipe Rumah Subsidi dan Komersil di Indonesia. Mana yang Sesuai Kebutuhan Anda?
Pasar properti Indonesia terus berkembang, dengan berbagai jenis hunian ditawarkan kepada masyarakat. Dua tipe rumah yang paling sering ditemui adalah rumah subsidi dan rumah komersil. Meskipun sekilas tampak serupa, keduanya memiliki perbedaan mendasar dalam hal harga, fasilitas, hingga syarat kepemilikan.

Artikel ini akan mengulas secara lengkap perbedaan antara rumah subsidi dan rumah komersil, agar masyarakat dapat memilih hunian yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial.

 

Apa Itu Rumah Subsidi?

Rumah subsidi adalah program perumahan dari pemerintah Indonesia yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Rumah ini mendapatkan bantuan subsidi dari pemerintah, baik dalam bentuk subsidi bunga KPR, uang muka rendah, hingga pembebasan PPN.

Ciri-Ciri Rumah Subsidi:

Harga lebih terjangkau (tahun 2025 berkisar antara Rp 168 juta – Rp 200 juta, tergantung wilayah).

Luas bangunan umumnya Tipe 21 atau Tipe 36.

Lokasi cenderung di pinggir kota atau kawasan berkembang.

Fasilitas standar (lantai keramik, dinding bata plester, atap genteng).

Suku bunga KPR tetap 5% selama masa cicilan.

Tidak boleh disewakan atau dijual selama 5 tahun pertama.

Syarat Utama:

Penghasilan maksimal Rp 8 juta/bulan (untuk rumah tapak).

Belum pernah memiliki rumah.

Belum pernah menerima subsidi rumah dari pemerintah.

Wajib memiliki NPWP dan SPT tahunan.

 

Apa Itu Rumah Komersil?

Rumah komersil adalah rumah yang dibangun dan dijual oleh pengembang tanpa campur tangan subsidi pemerintah. Harga dan spesifikasi ditentukan oleh developer, mengikuti mekanisme pasar.

Ciri-Ciri Rumah Komersil:

Harga bervariasi, dari Rp 300 juta hingga miliaran rupiah.

Luas bangunan lebih beragam: Tipe 36, 45, 60, hingga Tipe 120.

Lokasi strategis, biasanya dekat dengan pusat kota, fasilitas umum, dan transportasi.

Fasilitas lebih lengkap dan modern (carport, taman, kitchen set, keamanan 24 jam).

Tidak ada batasan kepemilikan atau larangan untuk disewakan.

Kelebihan:

Lebih fleksibel dalam renovasi dan ekspansi bangunan.

Bisa dijadikan aset investasi jangka panjang.

Umumnya berada di perumahan dengan fasilitas penunjang seperti kolam renang, clubhouse, atau area komersial.

 

Perbandingan Lengkap Rumah Subsidi vs Komersil

Aspek Rumah Subsidi Rumah Komersil
Harga Rp 150–200 jutaan Mulai Rp 300 juta ke atas
Tipe Bangunan Tipe 21 atau 36 Tipe 36, 45, 60, 70, dst.
Lokasi Pinggir kota Kota & kawasan strategis
Suku Bunga KPR Tetap 5% (disubsidi) Mengikuti bunga pasar (floating)
Fasilitas Standar Lengkap & modern
Syarat Pengajuan Ketat (penghasilan, NPWP, dll) Lebih fleksibel
Kepemilikan Dilarang dijual/kontrak 5 tahun Bebas dijual atau disewakan

 

Mana yang Harus Dipilih?

Rumah subsidi cocok untuk:

Pasangan muda atau keluarga kecil dengan penghasilan terbatas.

Pembeli rumah pertama yang ingin memiliki hunian layak dengan harga terjangkau.

Rumah komersil cocok untuk:

Masyarakat menengah ke atas yang mencari kenyamanan dan lokasi strategis.

Investor properti yang ingin membeli rumah untuk disewakan atau dijual kembali.


Perbedaan rumah subsidi dan komersil terletak pada faktor harga, lokasi, fasilitas, dan persyaratan. Pemilihan jenis rumah sangat bergantung pada tujuan Anda: apakah untuk tempat tinggal jangka panjang, investasi, atau gaya hidup. Sebelum membeli, pastikan Anda memahami hak dan kewajiban sebagai pemilik, serta menyesuaikan dengan kondisi finansial pribadi.